PIMPINAN CABANG
PEMUDA MUSLIMIN INDONESIA
KABUPATEN TAKALAR
| Sebersih-Bersih Tauhid | Setinggi-Tinggi Ilmu | Sepandai-Pandai Siyasah |

Pendidikan dan Pemerk(o)asaan Negara

Salah satu tujuan pendidikan adalah terbinanya manusia yang bermanfaat dan mampu mendewasakan manusia yang lain menuju masyarakat makmur dan sejahtera, oleh karena itu terwujudnya negara yang kuat, negara yang perkasa  sangat dipengaruhi bagaimana mutu dan kualitas pendidikan negara itu sendiri


Salah satu penunjang negara yang kuat adalah pendidikan yang berkualitas, bermutu dan mampu menghasilkan output berupa generasi yang bebas, kreatif, kritis dan bertanggung jawab serta tidak dipandang sebelah mata. Generasi seperti inilah yang akan mengantarkan negara menjadi kuat, kokoh, berdaulat dan memiliki harga diri yang tak terbayarkan hanya dengan materi serta tidak mudah tergoyahkan, diremehkan dan tidak dipandang sebelah mata, di mata dunia.

Tetapi jika pendidikannya lemah, terbelakang, dan berkualitas rendah, maka negara ikut melemah, loyo, kehilangan identitas dan akan ketinggalan. Pada akhirnya sangat mudah untuk di perkosa, baik pihak internal maupun eksternal, apakah pihak negara itu sendiri yang mengeplotasi kekayaan negara, dengan hanya memperkaya dirinya sendiri.

Belum lagi pihak eksternal yaitu pihak negara luar yang begitu leluasa menguras, merampas  sumber daya alam (SDA) secara bebas, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara kaya, tetapi mengapa masih banyak rakyatnya yang miskin, kelaparan dan pengangguran?

Memang benar indonesia kaya dengan SDA, kaya dengan budaya, kaya dengan kepercayaan agama, tetapi kaya juga dengan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), sehingga apa yang terjadi? Semua kekayaan Sumber Daya Alam kita dikuras oleh pihak asing, yang tinggal hanya ampasnya alias penderitaannya saja, mengapa? Sebab sumber daya manusianya yang terbatas.

Jika kita ingin melihat Indonesia ke depan, lima atau sepuluh tahun yang akan datang maka lihatlah pendidikan sekarang ini, inilah gambaran ke depan Indonesia. Jadi mutu pendidikan sangat penting bahkan faktor penunjang terbesar tegaknya suatu negara selain faktor ekonomi.

Negara bisa menjadi perkasa jika pendidikannya berkualitas, dan negara bisa saja mudah diperkosa jika pendidikannya buruk dan lemah, yang akhirnya generasi output ikut melemah, tak berdaya, tidak mampu lagi berfikir kritis, kreatif apalagi menemukan ide, gagasan baru sebagai modal perjuangan tegaknya negara.

Mengapa kita tidak mampu lagi menemukan identitas pendidikan bangsa yang dijunjung tinggi? Hal itu terjadi karena kita sebagai pelajar ataupun mahasiswa cuma datang ke kampus, hanya diam, duduk, mendengar penjelasan dosen tanpa ada umpan balik yang kritis, setelah itu pulang dengan pikiran hampa, seakan-akan kita hanya dituntut untuk mengikuti (harus sama) apa yang disampaikan dosen sebagai satu-satunya sumber kebenaran.

Digiring ke sana ke mari ibarat seperti kambing, domba, sapi, kerbau dan sejenisnya yang di gembala kesana kemari yang kerjanya cuma makan, dan tidur yang semuanya itu tidak tahu identitasnya.

Yang menjadi pertanyaan besar bagi kita sebagai manusia, apakah kita mau seperti itu? Yang hanya tunduk dan patuh saja tanpa ada keingintahuan, pasrah menerima apa yang ada. Haruslah disadari bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, kita dibekali akal untuk tahu, memahami, dan mengerti identitas sebagai manusia.

Apalagi sebagai mahasiswa, pastilah harus lebih memahami hal seperti itu, bukan berarti kita melawan kebijakan sebebas-bebasnya tanpa tujuan dan arah tetapi harus menjadi ajang kesempatan pembelajaran, pelatihan unt k menjadi bebas dan bertanggung jawab, renungkanlah dengan seksama firman Allah SWT :
Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai. (Q.S. 7 : 179)
Kemunduran pendidikan di negara kita jika dibanding kan dengan negara lain seperti Malaisya apalagi Singapura karena kita terlalu sering dituntun ibarat orang buta yang kehilangan arah, mulai TK, SMP, SMA dan sederajat yang sangat terikat sekali dengan formalitas. Olehnya itu haruslah kita sadar cukuplah sampai di situ saja, jangan dilanjutkan sampai keperguruan tinggi, ini akan menjadi penghambat terbesar kemajuan bangsa ini, sebab yang berhak dituntun, disuapi hanyalah bayi yang baru lahir.

Banyaknya pengangguran di Indonesia, sarjana muda yang tak terpakai disebabkan karena kita terlalu sering dituntun, hingga sarjana pun masih dituntun, cari kerja masih dituntun, bagaimana bisa berkreasi dan menemukan ide-ide baru, bagaimana bisa menegakkan bangsa yang kokoh ke depan, bangsa yang perkasa, dan dihargai di mata dunia?

Jika kita masih ingin melihat Indonesia raya yang jaya hari ini dan yang akan datang, maka harus ada perombakan dan revolusi sistem pendidikan secara besar-besaran.

Oleh: Syaharuddin Daeng Bani
Mahasiswa STAI YAPIS Takalar
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : TurungkaNews | ArusMudaNews | Makassar Book Review | Komunitas Pena Hijau | PB PemudaMuslim | PW Sulsel
Copyright © 2017 - PC Pemuda Muslimin Indonesia Kab. Takalar - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Cargam Template
Proudly powered by Blogger