PATTALLASSANG, Acara dzikir dan doa yang digelar oleh PemKab Takalar
di Masjid Agung Takalar, kamis (05/02/2015) malam, menuai kritik dari Pimpinan
Cabang Pemuda Muslimin Indonesia Kabupaten Takalar.
“Sebenarnya gelar dzikir dan doa merupakan kegiatan
yang baik, dan kami mengapresiasi positif ikhtiar Pemkab menggelar kegiatan
tersebut sebagai upaya peningkatan keimanan umat Islam di Takalar.” Jelas Ketua
I PC Pemuda Muslimin Indonesia Kab. Takalar, Saharuddin, S.Pd.I.
Masih menurut Saharuddin, “Namun yang kami sesalkan
adalah, adanya iming-iming hadiah seperti motor dan beberapa hadiah bagi
peserta dzikir yang beruntung. Ini kan kontraproduktif bagi keimanan umat.”
“Coba perhatikan, tujuan dzikir dan doa adalah
meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, tapi kalau datang dzikir
karena hadiah, itu merusak niat ibadah. Jadinya, kegiatan dzikir dan doa ini
mencemari tauhid umat.” Tegas Saharuddin.
Saharuddin mengkhawatirkan, bila hal demikian menjadi
kebiasaan, bisa saja umat tidak akan datang lagi mengikuti kegiatan sejenis
kalau tak ada hadiah, “Kalau dibiasakan, kegiatan ini malah akan maki
menjauhkan umat dari tauhid.”
“Kami berharap hal seperti ini dihentikan. Mungkin
niat Pemkab itu baik, tapi hal itu malah hanya akan menjebak kita semua pada
kehidupan materialistik, jangan sampai umat hanya ma beribadah kalau ada
imbalan materi, kan repot.” Pungkas Saharuddin.
Posting Komentar